Sabtu, 08 Desember 2012

looking 4 love (the last part)

actually...
i really missing my self, my note, my world to share other

lama sangat dunia itu seperti hilang. mungkinkah dia yang menjauh, atau aku yang kian melupakan? padahal sungguh aku rindu dengan duniaku, tulisanku, semangat ku yang selalu ingin ku bagi pada khalayak. Tak tahukah kau, bahwa keadaan ini telah mencerabut aku dari sesuatu yang menjadi nyawa hidupku?

but, wait...
now i'm here to writing: looking 4 love the last part :D

kata lainnya mungkin Rindu.
rindu yang menanti untuk segera berbalas. tapi rindu ini masih menunggu...emm.. entahlah, sesuatu yang jawabannya masih menjadi rahasia. Tapi ku rasa jawaban itu kian dekat. Insyaallah.

jikalah hidup adalah samudra yang membadai, gerangan apakah yang akan menyelamatkan kapal yang berlayar? jika hidup adalah hutan rimba belukar, gerangan apakah yang dapat menunjukkan jalan pulang? jika hidup adalah keluasan semesta tak berpagar, maka gerangan apakah yang menjadi pelindung dari bahaya yang mengancam? jikalah hidup ini hanya beberapa bagian malam atau siang, maka gerangan apakah yang menjadi jeda antara terbit dan tenggelamnya cahaya?

aku rindu, dengan saat2 kebersamaan kita dulu. tetapi hidup hendak mengajarkan kita tentang sesuatu: apa yang aku tahu, tapi kau belum tau. Atau apa yang kau tau, tapi aku belum tahu.
alangkah ajaibnya, jika setiap hari kita bisa menatap langit yang sama, tapi bentuknya selalu berbeda yang terekam oleh optik kita. Maka perubahan adalah keniscayaan. Meskipun pagi ini aku begitu mengagumi awan berarak dibawah langit pagi yang biru terang disiram cahaya. tapi hampir pasti, bahwa besok tak ku temukan awan yang seperti itu lagi. Mungkin lebih indah, mungkin juga mendung. Atau bahkan langit tak berawan?!

jikalah kesan kekaguman itu terekam, tentulah itu rindu yang tertinggal. rindu yang menyisakan harap untuk menyaksikan awan yang sama, walau tak pernah tahu kapan berkesempatan.

Seperti itu jugalah rindu ini pada kalian, taman2 yang menjadi penyubur semangat kebaikan. kondisi yang berbeda kadang membuatku merasa kehilangan, bahwa kalian yang pernah menjadi bagian dari cerita hidupku kini tak lagi bersamaku. agh! tapi segera ku tepis pikiran itu karena telah mendengar ucapan kalian dipersimpangan kita dulu, uhibbuka fillah. Maka ku yakinkan diriku bahwa kalian masih disini, di jalan ini, walau mata mungkin tak saling menatap lagi.

Benar-benar rindu.
Apakah kalian merasakan hal yang sama?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar