Jumat, 01 Februari 2013

Membadai

Ada banyak hal tak terduga yang bisa saja terjadi tiba2 dlm hidup qt. Tak ayal acap kali qt tidak memiliki kesiapan yg cukup untuk menghadapinya.

Sekalipun segala sesuatunya telah direkayasa sedemikian rupa sehingga mendekati keberhasilan. Tp saat Allah berkehandak lain? Innalillahi wa innailaihi roojiun. Tak ada satu kekuatanpun yang dapat mengelak dari kehendak Allah. Demikianlah.

Seperti saat qt mengumumkan bahwa kami partai islam yg bersih, lalu sekonyong2 ada anggotanya yg tertangkap korup?

Seperti saat qt menunjukkan jilbab diantara khalayak, namun ternyata belum cukup mampu untuk mengendalikan lisan?

Seperti saat seorang ustad yg menceramahi umat, tiba2 berbuat hal yang dianggap melanggar norma?

Jadi, bagaimanalah menentukan sikap berubah menjadi lebih baik saat semua orang memberi stigma negatif, apatis, kecewa?? Tak memberi ruang untuk menjelaskan atau sekedar mengucap maaf.

Lalu bermunculan teori2 dari labirin kekecewaan yang ironisnya bukan menyelamatkan tapi malah semakin terpuruk.

Untuk apa membawa agama dalam politik? Agama dan politik adalah hal yg kontradiktif. Agama itu mulia, sedangkan politik penuh intrik dan busuk yg tidak pantas membawa agama!? Lalu anda yang hidup di negri demokrasi ini, hendak meletakkan agama dimana?

Untuk apa berhijab jika lisan masih menyakiti? Lalu membenarkan diri sendiri bahwa tidak berjilbab itu lebih baik?!

Untuk apa  belajar agama? Ustad2 penceramah yang selalu berkoar2 ttg agama yang seperti orang suci, ternyata juga bisa melakukan perbuatan setan.
Naudzubillah min dzalik :'(

Saya mungkin bukan bagian dari mereka. Tapi saya manusia muslim yang juga tertarik dg politik! Tak lebih karena saya mencintai negeri ini. Tanah air indonesia. Tanah tumpah darah. Adakah dikatakan seseorang beriman sedangkan ia tak mencintai tanah airnya? Dan perpolitikan negeri ini akan turut menentukan masa depan indonesia.

Dan karena saya seorang muslimlah saya mendambakan masa depan Indonesia yang cemerlang. Mungkinkan akan tetap cemerlang jika hari ini politik indonesia yang menjadi roda bergulirnya demokrasi dan mengemban masa depan bangsa hanya pantas dilakoni makhluk dari kolong comberan yang busuk, kotor, degil menjijikan? Maka mengapa qt yg mengaku islam tetap yakin menyuarakan bahwa politik tak pantas bersanding dg agama?!

Saya juga muslimah yang ingin menjalankan syariat berhijab. Bukankah itu hak asasi saya sbg manusia. Namun sebagai manusia tentu saya tidak mampu berperilaku malaikat yg tak pernah tercela. Apakah pantas hijab menjadi kambing hitam jikalah saya belum mampu menjaga lisan? Saya lebih memilih untuk tetap berhijab sembari belajar untuk lebih sabar #alhamdulillah ya Allah, saya bs mngakui ini :'(

Dan saya teringat akan hadist rasululloh, tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombong, walau sekecil atom. Kesombongan ialah ketika ia menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.

Nah, bukankah orang yang mencela orang baik yang tak sengaja melakukan kesalahan juga berpotensi mengidap penyakit sombong? Alangkah bodohnya yang tetap memelihara kesombongan walau sekecil atom sehingga ia kehilangan peluang untuk masuk surga?

Hari ini umat tengah berada ditengah badai. Mereka terombang ambing dalam menentukan jalan hidup mereka sendiri. Sementara jalan yang dibentangkan Rabbnya tampak kabur dan tak menjanjikan. Mereka galau hendak melangkah kemana. Sedangkan badai yang menghantam tak kunjung reda bahkan menggila. Lalu satu per satu, saratus per seratus, semilyar per semilyar umat ini gugur dg cepat atau perlahan sebelum mereka memilih jalan kebenaran. Sekali lagi, innalillahi wa inna ilaihi roojiuun...

Allahumma arinal haqqo haqqo warzuknat tiba'ah... wa arinal baatila baatila warzuqnat tinaabah :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar