Selasa, 30 Agustus 2011

elegi idul fitri 1432H

kalaulah tak ada peringatan atau hukuman Allah terhadap orang2 yg tidak taat kepadaNya, kewajiban untuk mensyukuri nikmatNya, mengharuskan Dia tidak boleh didurhakai
(Ali bin Abi Thalib)

Tapi benar! sungguh tak ada nikmatNya yang bisa kita pungkiri. Pun malam ini, meski dengan melalui sedikit konflik, akhirnya diputuskan oleh pemerintah Indonesia 1 Syawal 1432H jatuh pada tgl 31 Agustus 2011.
Sungguh terasa benar karunia Allah, mengingat saya sungguh berharap idul fitri dilaksanakan hari Rabu. dan Ajaib! itu benar terjadi! LAPAN dan IPB Boscha menjadi saksi bahwa hilal pada hari Selasa belum tampak!

Besok pagi semua orang berkumpul di lapangan dan jalan2 untuk sholat ied, meminta dan memberi maaf, mengenakan pakaian2 terbaiknya. Kata Allah, pakaian takwa itulah pakaian terbaik.... Ya Allah,semoga kami benar2 mendapat kemenangan hakiki yang disebut takwa itu. bukan kemenangan semu, yang sehari berlalu dan kembali seperti belum bertemu dg Ramadhan. Astaghfirullah...

Bersegeralah kamu kepada ampunan Allah dan surgaNya yang seluas langit dan bumi yang telah disediakan bagi hamba2Nya yang bertakwa
(ali Imran:133)

Ini dia satu lagi karunia Allah yang terasa luar biasa. Entah kebetulan, atau memang skenario Allah, ayat ini terdengar berturut2 di hari ke 29 Ramadhan.Pertama saat itikaf, kemudian saat nonton rumah hikmah di TVRI asuhan menkominfo. Terasa dalam dan mengena sekali saat ayat ini dibacakan. Seolah2 Allah sendiri yang berkata demikian langsung kepada para hambaNya. Gemetar....

Ya Allah, Ramadhan ini berlalu dengan cepatnya. Menyisakan rindu yang menggebu-gebu ingin mendekap. Andai kau izinkan ia tetap bersama kami menemani kami dalam melalui hari2 yang telah Engkau gariskan untuk kami, insyaallah kami ikhlas. Namun datang dan pergi adalah sunnatullah yang pasti bergulir. Dan telah tiba saatnya kami menyambut kedatangan Syawal yang penuh kemenangan....

karuniakanlah kepada kami kemenangan yang hakiki ya Allah, kemenangan yang akan mewarnai hari2 kami selanjutnya sampai kami bertemu Ramadhan lagi, atau sampai kami kembali pada Mu. Sesungguhnya diri kami cenderung dan selalu cenderung melakukan dosa dan kesalahan yang sama. Tetapi Maha PengampunMu sesungguhnya melebihi dari semua itu...maka ampunilah kami, kasihani kami, selamatkanlah kami.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar