Kamis, 25 Agustus 2011

Cinta dan merana

.....atas nama cinta hati ini tak mungkin terbagi,
sampai nanti bila aku mati,
cinta ini hanya untuk engkau,,,,
atas nama cinta ku relakan jalanku merana,
asal engkau akhirnya dengan ku,
ku bersumpah atas nama cinta!....

selalu demikiankah perasaan orang yang mencinta? tertawan! tapi bahagia? rela merana asalakan bersama??
itu fitrah kan? :)

begitulah....

aku berjalan menyusuri jalan cinta. meyakini bahwa nun jauh diujung sana ada sesuatu yang memang dinanti, tak peduli itu apa.
Bisa saja itu sesuatu yang memang dicari. Bisa juga sesuatu yang tak terduga. Jika bukan karena ada yg menunggu, bagaimana mungkin kehidupan yg dahsyat ini masih bisa ku saksikan? Pada alam semesta dan pada diriku sendiri. 

Kenapa burung yang sejak ia dilahirkan hingga berabad kemudian hanya bisa membuat sarang yg sama tak pernah mengeluh bahwa rumahnya tak kunjung megah? Mengapa langit yang meninggi tanpa penyangga setelah ribuan tahun berlalu tak jua kusam, retak berlubang atw gompel sisi2nya spt atap rumah kita? dan diriku ketika merasa tidak berguna, mengapa kemudian jantung ini tak berhenti saja dan otak tidak perlu bekerja? Bukankah dg demikian semuanya berakhir dan selesai? Tetapi ya Tuhan.... Kau izinkan semua ini terjadi dlm hidupku sembari terus menerima nikmatMu yg cuma2. Kenapa?!

Baiklah jika Engkau masih mempercayakan hidup ini padaku. Jgn jadikan aq sia2 diantara mereka. Aq ingin berarti memberikan yg terbaik yg aq bisa. Ya Allah, mereka rela merana asalkan akhirnya bersama. Maka biarlah rasa merana ini aq nikmati, aku lalui, biar waktu yg menyembuhkan, biar Engkau yg memberi jawaban, aq rela merana asalkan akhirnya bersamaMu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar