Jumat, 19 September 2014

Pagi ini

Ini pagi terakhir sebelum perjanjian kuat itu terucap. Pagi yg masih sama spt pagi2 yg lain dlm 28 th terakhir. Meski dlm 28 th itu ada saat2 ketika mata ini menatap birunya langit, muncul perasaan yg berbeda: optimisme, semangat, mimpi, azzam yg baru, niat baru u/ mnjd lebih baik, namun kesemuanya itu tdk lebih besar drpd disuatu pagi saat melihat langit biru yg sama, mitsaqon ghaliza naik menembus arsy hingga terguncang. Bagaimanapun kami di kolong langit ini adalah makhluk. Sedangkan yg brsemayam d arsy adalah Sang Khalik. Jika ucapan itu menggetarkan kursiNya, bagaimanalah hati kami yg hanya hamba ini?

Rabb, sungguh aq memohon petunjukMu dlm melalui semua ini. Kehidupan berikutnya yang akan aq hadapi tentu berbeda dari hari ini. Ada seseorang yg padahal baru q kenal tp langsung mengambil alih semua kendali hidup qu. Akankah dia membimbingku mnjd lebih baik? Dapatkah aq mempercayakan seluruhnya kpdnya? Kau yg menjadi saksi telah mempertemukan aq dan dia. Janganlah Kau jadikan ikhtiyar kami ini sia2 wahai yang mengetahui segala isi hati.

Kelak disuatu pagi pula, q mohonkan padaMu, dari lisan kami sama2 melantunkan syukur atas semua karunia Mu. Betapa dahulu iblis mencecap nikmat surga yg begitu melimpah, namun kesombongannya telah mengantar ia terlaknat selamanya d neraka. Ya Rabb, lindungi kami dr kesombongan dan masukkan kami ke dlm golongan hamba2Mu yg bersyukur.

Baiklah, mski aq tdk mengenalnya, aq akn berusaha mjd teman terbaiknya yg telah dihalalkan Allah. Apa salahnya mnjdi teman terbaik? Bukankah sahabat2 yg saling mencintai krn Allah kelak berada dlm menara2 bercahaya di dekat arsy? Apa salahnya mnjd teman terbaik? Yg saling menasehati saat ada yg lalai dan saling mendukung kala bersemangat? Bukankah setiap kebaikan yg qt sampaikan mnjd kebaikan bg diri sendiri? Dibalas Allah dg berlipat pula... apa salahnya? :D

Pagi ini masih pagi yg sama dalam 28 th terakhir. Mungkin pun tetap sama dg pagi2 kemudian. Akan tetapi camkanlah wahai diriku, di pagi2 yg kemudian itu surgamu ada pd ridho seorang pria yg mnjdi teman hidupmu. Dia yg telah mengucap perjanjian kuat itu di hadapan Allah, dan dihadapan hamba2 Allah. Maka sudahilah semua keangkuhanmu. Keegoisanmu. Ketidakpedulian mu. Jika engkau masih menganggapnya sbg teman tdk masalah. Ttapi ingatlah, dialah temanmu seumur hidup yg menjadi kunci surga dan nerakamu. Ya Allah, karuniakanlah kpdku hati yg lembut yg tunduk padaMu seutuhnya, tdk pd yg selainMu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar