Kamis, 13 November 2014

Benarkah

Tak semua yg qt sampaikan ingin didengar orang lain. Karena itu biarlah ku tulis saja disini. Apakah suatu saat kau tahu atw tidak, mngkin tdk penting lagi buatku. Mngkin jg tdk akan berarti apapun buatmu. Entah disampaikan saat ini atw bhkan jika tak pernah disampaikan. Sudahlah, aq tw kau tdk terlalu peduli!

Jika pernikahan itu adl takdir. Maka menjalaninya adl pilihan. Dan setiap pilihan adl perjuangan. Perjuangan menghadapi konsekuensi apapun dr keputusan yg qt ambil. Perjuangan u/ memilih sabar thd sesuatu yg tdk qt sukai, dan perjuangan memilih bersyukur terhadap secuil apapun karunia.

Aq telah memilih untuk memulai perjuangan itu. Berbekal konsep syukur dan sabar sejak masa gadis dulu tertempa tarbiyah kehidupan. Walau kemudian ku sadari masih amatlah kurang bekal syukur dan sabar yg ku bawa itu. Layar pernikahan ditengah samudra kehidupan telah membawa kita pada riak gelombang, pasang surut lautan dan topan badai yg tak pernah qt jumpai di masa lalu. Tapi perjuangan memaksa qu u/ terus berjalan hingga menuju titik temu.

Pantang menyerah selama ada Allah. Selama ruh masih bersemayam dlm raga. Selama jatah kehidupan blm selesai. Kehidupan ini biarlah ia menjadi pemberat timbangan kebaikanku kelak. Selagi apa yg pahit masih bs berganti manis. Apa yg lara masih bisa berganti bahagia. Apa yg sulit masih bisa berganti mudah, kenapa harus menyerah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar